BONDOWOSO – Wirawiri Entertainment-
Festival Kopi Nusantara (FKN) ke-8 dan Tembakau 2025 menjadi momentum penting dalam meneguhkan Bondowoso sebagai “Republik Kopi” sekaligus penghasil tembakau berkualitas. Acara yang digelar pada 4–6 September 2025 di Alun-Alun Raden Bagus Asra ini menghadirkan ribuan masyarakat, petani kopi, pelaku UMKM, eksportir, hingga tamu undangan dari berbagai daerah.
Kehadiran Kapolres Bondowoso, AKBP Harto Agung Cahyono, S.H., S.I.K., M.H., bersama sang istri, Ibu Abel Harto Agung Cahyono, menjadi perhatian tersendiri. Tidak hanya dikenal sebagai pemimpin yang peduli pada keamanan wilayah, Kapolres juga menunjukkan komitmennya terhadap kemajuan Bondowoso melalui dukungan penuh terhadap pengembangan UMKM, khususnya sektor kopi.
“Saya adalah salah satu penggemar kopi, sehingga hadir langsung dalam acara malam ini untuk mendukung program pemerintah daerah dalam mewujudkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Bondowoso. Saya sudah banyak menikmati kopi dari berbagai wilayah, namun kopi Bondowoso adalah yang terbaik. Mulai dari proses tanam, panen, hingga roasting sangat baik, ditambah barista-barista Bondowoso yang luar biasa mampu menghadirkan cita rasa kopi yang mantap,” ujar Kapolres.
Festival ini tidak hanya sekadar perayaan, melainkan juga ruang kolaborasi. Dari ajang lomba citarasa kopi arabika dan robusta, lomba Brewing V60, Cup Tester, hingga kompetisi merajang dan melinting tembakau, festival ini menyatukan petani, pelaku usaha, hingga generasi muda.
Hasilnya, Bondowoso kembali membuktikan kualitasnya. Dari 30 sampel arabika, 29 dinilai masuk kategori speciality, sementara 16 dari 30 sampel robusta masuk kategori baik.
Lebih jauh, kegiatan business matching yang digelar sebelum pembukaan resmi menghasilkan kontrak dagang sebesar 60 ton kopi senilai Rp7,8 miliar. Tak berhenti di situ, kopi Bondowoso juga berhasil menembus pasar internasional, dengan total ekspor 24,4 ton ke Belanda, Jerman, Polandia, Jepang, Singapura, hingga Turki senilai Rp5,7 miliar.
Menurut Kapolres, keberhasilan ini tidak terlepas dari sinergi seluruh pihak. Mulai dari pemerintah daerah, perbankan, Forkopimda, DPRD, hingga dukungan masyarakat.
“Festival ini adalah momentum memperluas jejaring bisnis, memperkenalkan kopi arabika Bondowoso dengan indikasi geografis Java Ijen Raung dan Hyang Argopuro, serta tembakau unggulan Bondowoso, agar semakin dikenal di tingkat nasional maupun internasional,” ungkapnya.
Selama tiga hari, Alun-Alun Raden Bagus Asra dipadati pengunjung. Masyarakat tidak hanya menyaksikan lomba, tetapi juga menikmati pameran kopi dan tembakau, serta hiburan rakyat. Festival ini sukses memadukan aspek ekonomi, budaya, sekaligus pariwisata.
Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, termasuk kepedulian Kapolres Bondowoso yang hadir langsung bersama masyarakat, Festival Kopi Nusantara ke-8 menjadi bukti nyata bahwa Bondowoso bukan hanya daerah penghasil kopi dan tembakau, tetapi juga pusat pertumbuhan ekonomi kreatif berbasis lokal.
Bondowoso pun kian mantap meneguhkan diri sebagai daerah yang mendunia, dengan petani yang semakin sejahtera, serta cita rasa kopi yang mampu bersaing di panggung Internasional.
(Bagus)
Tidak ada komentar
Posting Komentar